"Kami diperintahkan hanya untuk menjaga untuk keterangan dan lain-lain menjadi wewenang atasan,"' kata Brigadir Kepala Hendra, polisi yang ikut berjaga, Jumat, 8 Maret 2013.
Sebanyak 30 anggota Brigadir Mobil Daerah Sumatera Selatan dan 40 anggota TNI dari Kodim 0403/ OKU bersama-sama menjaga markas yang telah hancur itu. Tidak ada ketegangan di wajah mereka. Anggota TNI dan Polri malah bermain gaple bersama.
Puluhan unit sepeda motor dan mobil masih dibiarkan teronggok. Garis polisi sudah terpasang melintang di depan bangunan utama yang musnah terbakar. Mereka belum membersihkan lokasi karena masih dalam penyelidikan.
Sementara suasana di Baturaja, OKU terlihat normal.Hanya Jalan S. Parman Baturaja yang berada di depan Mapolres masih dipasangi barikade oleh aparat. Kegiatan sekolah juga terlihat normal di Ibukota OKU itu.
Hermansyah, 45 tahun, salah seorang warga Baturaja, mengatakan bentrokan itu tidak akan meluas karena itu urusan prajurit dan polisi. Sebagian warga, kata dia, sudah bisa memprediksi peristiwa itu akan terjadi sejak terbunuhnya anggota Batlyon Armed 15/76 Tarik Syailendra Martapura oleh polisi.
"Sangat disayangkan. Semestinya bisa diselesaikan jika ada masalah sehingga rakyat tidak jadi korban,"' katanya.
Komandan Daerah Distrik Militer 0403 menyatakan situasi akan kondusif dan bentrokan tidak terulang. Seluruh prajurit yang terlibat sudah "dikandangkan" untuk menjalani pemeriksaan. "Pemeriksaan masih terus berlangsung. Mengingat banyaknya prajurit yang terlibat tentu membutuhkan waktu,"' katanya.
Tim Investigasi dari Markas KSAD TNI sudah bekerja sejak kemarin. Mereka dipimpin Wakil Asisten Keamanan KSAD Brigadir Jenderal Irwansyah. Selain memeriksa prajurit TNI, Tim juga mengumpulkan data di lapangan dari sejumlah saksi dan lokasi bekas bentrokan.
Comments
Post a Comment