Slamet sendiri saat ini tinggal sekitar 50 Meter dari rumah Eyang Subur yang kini ditinggali oleh Sutik (Adik Eyang Subur). Pria paruh baya ini menuturkan, sekitar tahun 1974, ia bersama Eyang Subur mengadu nasib di Jakarta. Dua orang ini nekad mengadu nasib di Jakarta dengan bekal keterampilan menjahit. "Saya berangkat ke Jakarta sekitar tahun 1974 bersama Subur (Eyang Subur). Saat itu bekerja di perusahaan konveksi sebagai tukang Jahit," kenang Suami dari Sofiyah.
Slamet berada di Jakarta hanya mampu bertahan satu minggu bekerja di perusahaan konveksi. Ia mengaku tidak betah bekerja di perusahaan lantaran tidak sesuai harapan. "Waktu itu katanya perusahaan ini saya pikir hanya penjahit biasa, ternyata sebuah konveksi. Saya tidak betah dan kembali ke Jombang," begitu ia mengenang.
Sejak saat itu, Ia dan Eyang Subur berpisah. Slamet pulang kampung dan Eyang Subur meneruskan bekerja di perusahaan konveksi. Sejak saat itu itu pula Slamet dan Eyang Subur putus komukasi.
"Baru sekitar tahun 1980 an saya dengar dia (Eyang Subur-red) jadi paranormal. Tapi saya tidak pernah kontak apalagi bertemu," ceritanya yang hingga kini masih setia menekuni profesi penjahit ini.
Namun, kini Eyang Subur jadi sorotan masyarakat luas setelah bekas muridnya, Adi Bing Slamet sering tampil di layar kaca dan terang-terangan mengatakan bahwa ajaran Eyang Subur menyesatkan. Profil Eyang Subur riwayat hidup dan perjalanan menjadi paranormal kaya dukun artis.
Comments
Post a Comment