FOTO LAUTAN BANJIR JAKARTA 17 JANUARI 2013 Kumpulan Video Youtube Hujan Banjir Besar Jakarta . Hujan besar dan banjir besar yang melanda Ibu Kota Jakarta sejak Kamis pagi tadi, 17 Januari 2013, menyebabkan lalu lintas kacau lumpuh dan macet. Ketinggian banjir sendiri berkisar mata kaki hingga paha orang dewasa.
Kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, terendam banjir hingga betis orang dewasa. Sejumlah pengendara motor terlihat memutar arah akibat tingginya genangan air.
Hal serupa juga telihat di Kota Bambu Utara, Jakarta Barat. Banjir di kawasan ini cukup tinggi, hingga mencapai paha orang dewasa. Banjir lebih parah terjadi di sekitar pinggiran Kanal Banjir Barat yang mencapai pinggang orang dewasa.
Tingginya debit air di Kanal Banjir Barat pun membuat air meluap dan menggenangi permukiman warga. Menurut sejumlah warga, tanggul penahan air di Kanal Banjir Timur jebol akibat tidak mampu menahan luapan air. "Tadi sekitar jam 9 pagi jebolnya, dan langsung banjir," kata Rikam Ahmad, warga Kota Bambu Utara saat ditemui Tempo, Kamis, 17 Januari 2013.
Akibatnya, lalu lintas mulai dari Flyover Slipi Jaya hingga Flyover tepat di atas Kanal Banjir Barat terpantau padat. Puluhan mobil dan motor terlihat parkir di sepanjang jalan layang lantaran banjir yang cukup tinggi.
Adapun di sejumlah ruas di kawasan perkantoran juga banjir hingga betis dan lutut orang dewasa. Jalan Budi Kemuliaan atau tepat di samping kantor Bank Indonesia ditutup karena banjir setinggi lutut orang dewasa. Hanya kendaraan tinggi yang mampu melewati genangan tersebut, sedangkan pengendara sedan memilih memutar arah.
Sementara itu, jalan protokol Sudirman-MH Thamrin juga tergenang cukup tinggi, hingga betis orang dewasa. Akibatnya, lalu lintas utama di Jakarta itu lumpuh total dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Sementara itu, kawasan Tanah Abang, Kebon Kacang, dan Jati Baru juga terpantau banjir cukup tinggi. Arus lalu lintas di kawasan tersebut sulit dilalui oleh pengendara mobil maupun sepeda motor.
Sedangkan Jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya di depan Balai Kota DKI Jakarta dan Monumen Nasional, macet total. Hal itu disebabkan banjir tepat di Bunderan Patung Kuda mencapai lutut orang dewasa. Adapun jalan ke arah sebaliknya yang menuju Gambir dan Masjid Istiqlal juga terendam banjir hingga betis orang dewasa dan membuat sejumlah pengendara mobil memarkir kendaraannya di pinggir jalan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Jakarta berada dalam posisi tanggap darurat hingga 27 Januari 2013 akibat banjir yang melanda hampir seluruh wilayah Jakarta.
"Berdasarkan info dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan masih tinggi sampai minggu depan. Jadi, kita buat pernyataan tanggap darurat sebagai langkah antisipasi," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama sejumlah kementerian di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2013).
Jokowi mengungkapkan sejumlah kebutuhan pokok bagi para pengungsi akibat bencana banjir akan segera dipenuhi melalui proses tender terlebih dahulu.
"Oleh karena itu, saya berharap agar setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terus bergerak dan bekerja untuk menangani banjir ini, sehingga bantuan cepat disalurkan," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, banjir kali ini terbilang lebih besar jika dibandingkan dengan 2007 lalu. Pada 2007, ketinggian air di pintu air Manggarai mencapai 1.020 sentimeter, sedangkan saat ini ketinggian air di pintu air tersebut sudah di atas 1.030 sentimeter.
"Pak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tadi sudah menelepon saya dan beliau menghimbau agar melakukan tindakan di lapangan secepat mungkin," tutur Jokowi.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan terkait kondisi tanggap darurat itu, pihaknya telah menyediakan 84 titik pos pengungsian untuk lebih dari 19.000 pengungsi.
"Sehingga, kalau ketinggian air terus bertambah, kami menghimbau agar masyarakat segera mengungsi ke pos-pos yang sudah disediakan dan tidak kembali ke rumah masing-masing sebelum dinyatakan aman," ungkap Angung.
Selain Jokowi dan Agung Laksono, rapat koordinasi itu juga dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Prahadi Prabowo, yang mewakili Kementerian Sosial, serta perwakilan dari Basarnas dan Polri.
Kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, terendam banjir hingga betis orang dewasa. Sejumlah pengendara motor terlihat memutar arah akibat tingginya genangan air.
Hal serupa juga telihat di Kota Bambu Utara, Jakarta Barat. Banjir di kawasan ini cukup tinggi, hingga mencapai paha orang dewasa. Banjir lebih parah terjadi di sekitar pinggiran Kanal Banjir Barat yang mencapai pinggang orang dewasa.
Tingginya debit air di Kanal Banjir Barat pun membuat air meluap dan menggenangi permukiman warga. Menurut sejumlah warga, tanggul penahan air di Kanal Banjir Timur jebol akibat tidak mampu menahan luapan air. "Tadi sekitar jam 9 pagi jebolnya, dan langsung banjir," kata Rikam Ahmad, warga Kota Bambu Utara saat ditemui Tempo, Kamis, 17 Januari 2013.
Akibatnya, lalu lintas mulai dari Flyover Slipi Jaya hingga Flyover tepat di atas Kanal Banjir Barat terpantau padat. Puluhan mobil dan motor terlihat parkir di sepanjang jalan layang lantaran banjir yang cukup tinggi.
Adapun di sejumlah ruas di kawasan perkantoran juga banjir hingga betis dan lutut orang dewasa. Jalan Budi Kemuliaan atau tepat di samping kantor Bank Indonesia ditutup karena banjir setinggi lutut orang dewasa. Hanya kendaraan tinggi yang mampu melewati genangan tersebut, sedangkan pengendara sedan memilih memutar arah.
Sementara itu, jalan protokol Sudirman-MH Thamrin juga tergenang cukup tinggi, hingga betis orang dewasa. Akibatnya, lalu lintas utama di Jakarta itu lumpuh total dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Sementara itu, kawasan Tanah Abang, Kebon Kacang, dan Jati Baru juga terpantau banjir cukup tinggi. Arus lalu lintas di kawasan tersebut sulit dilalui oleh pengendara mobil maupun sepeda motor.
Sedangkan Jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya di depan Balai Kota DKI Jakarta dan Monumen Nasional, macet total. Hal itu disebabkan banjir tepat di Bunderan Patung Kuda mencapai lutut orang dewasa. Adapun jalan ke arah sebaliknya yang menuju Gambir dan Masjid Istiqlal juga terendam banjir hingga betis orang dewasa dan membuat sejumlah pengendara mobil memarkir kendaraannya di pinggir jalan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Jakarta berada dalam posisi tanggap darurat hingga 27 Januari 2013 akibat banjir yang melanda hampir seluruh wilayah Jakarta.
"Berdasarkan info dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan masih tinggi sampai minggu depan. Jadi, kita buat pernyataan tanggap darurat sebagai langkah antisipasi," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama sejumlah kementerian di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2013).
Jokowi mengungkapkan sejumlah kebutuhan pokok bagi para pengungsi akibat bencana banjir akan segera dipenuhi melalui proses tender terlebih dahulu.
"Oleh karena itu, saya berharap agar setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terus bergerak dan bekerja untuk menangani banjir ini, sehingga bantuan cepat disalurkan," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, banjir kali ini terbilang lebih besar jika dibandingkan dengan 2007 lalu. Pada 2007, ketinggian air di pintu air Manggarai mencapai 1.020 sentimeter, sedangkan saat ini ketinggian air di pintu air tersebut sudah di atas 1.030 sentimeter.
"Pak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tadi sudah menelepon saya dan beliau menghimbau agar melakukan tindakan di lapangan secepat mungkin," tutur Jokowi.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan terkait kondisi tanggap darurat itu, pihaknya telah menyediakan 84 titik pos pengungsian untuk lebih dari 19.000 pengungsi.
"Sehingga, kalau ketinggian air terus bertambah, kami menghimbau agar masyarakat segera mengungsi ke pos-pos yang sudah disediakan dan tidak kembali ke rumah masing-masing sebelum dinyatakan aman," ungkap Angung.
Selain Jokowi dan Agung Laksono, rapat koordinasi itu juga dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Prahadi Prabowo, yang mewakili Kementerian Sosial, serta perwakilan dari Basarnas dan Polri.
Comments
Post a Comment