[FOTO] WINDA ANGGRAINI KORBAN KECELAKAAN CAMRY POSITIF NARKOBA Profil Winda Anggraini Taat Beragama. Dua orang tewas akibat kecelakaan sedan Camry di Tol TB Simatupang pada Sabtu (30/3) lalu. Dari hasil penyelidikan, Yassir (sopir) dan Winda Anggraini (penumpang) positif memakai sabu-sabu. Lihat video youtube kecelakaan Camry di Tol TB Simatupang 2013 Winda Anggraini.
"Dua-duanya positif dan ada barang bukti bentuk sabu-sabu di situ," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (2/4/2013).
Toyota Camry B 1596 KV mengalami kecelakaan tunggal pukul 04.00 WIB, Sabtu (30/3) di jalan Tol TB Simatupang Kilometer 25+400. Mobil melaju dari arah Lebak Bulus ke Kampung Rambutan dengan kecepatan tinggi. Yassir (30) dan Winda (25) tewas dalam kecelakaan. Keduanya terlempar ke sisi kiri dan kanan.
Polisi menemukan enam paket sabu, pil penenang berjenis dumolid 29 butir, alat penghisap sabu dan penimbang sabu dalam mobil itu. Sampel darah keduanya diperiksa di RS Polri.
Profil Winda Anggraini Korban Kecelakaan Camry Tol TB Simatupang 2013
Winda Anggraeni (24), perempuan yang turut menjadi korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan Toyota Camry di Tol TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2013) lalu, dikenal oleh keluarga sebagai anak yang baik.
Bahkan, almarhumah dikenang sebagai seorang yang taat pada agama. "Selama tinggal di lingkungan keluarga, tidak pernah menunjukkan perilaku menyimpang baik secara agama Islam yang kami anut maupun hukum yang berlaku, termasuk adat istiadat setempat," ujar Djasman (61), ayah Winda.
Winda Anggraeni adalah putri bungsu dari empat bersaudara yang sehari-hari tinggal di Jalan Pedati Timur Dalam, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Sejak lima bulan terakhir, perempuan lulusan salah satu universitas swasta di DKI itu diketahui bekerja di salah satu stasiun radio swasta di DKI Jakarta.
Djasman melanjutkan, Winda tumbuh dan besar di keluarga yang menjunjung tinggi ajaran agama. Oleh sebab itu, meski ia bekerja di stasiun radio yang tergolong sibuk, Djasman sebagai orangtua tak lupa mengingatkan putra-putrinya untuk melakukan shalat lima waktu setiap harinya.
"Anak saya rajin shalat. Insya allah, bapaknya sebagai orang Muslim punya kewajban untuk itu," lanjut pria yang menjadi tokoh masyarakat di wilayah permukimannya tersebut saat menceritakan keseharian putrinya dengan tegar.
Atas dasar itulah, lanjut Djasman, keluarganya merasa terpukul atas kabar duka yang terjadi pada Winda. Terlebih, fakta miring dari aparat kepolisian terkait kronologi meninggalnya Winda. Oleh sebab itu, keluarga pun telah menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk mengusutnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tunggal menimpa mobil Toyota Camry B 1596 KV hitam di Tol TB Simatupang ke arah Lebak Bulus, Sabtu pagi. Pengemudi bernama Yaser Lutfi Marfadi (30) dan rekan perempuannya, Winda Anggraeni (24), meninggal dunia di lokasi kejadian setelah keduanya terlempar ke aspal.
Saat dilakukan pemeriksaan di dalam mobil, petugas mendapati enam paket sabu dengan berat bruto lima gram, alat timbang sabu merek LS50 satu unit, dua cangklong, tiga buah bong atau alat isap sabu, dua korek api, satu butir voltaren (obat penenang), tiga buah SIM card berbeda provider, dan satu buah memory card. Gambar Winda Anggraini profil facebook korban kecelakaan Camry TB Simatupang.
"Dua-duanya positif dan ada barang bukti bentuk sabu-sabu di situ," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (2/4/2013).
Toyota Camry B 1596 KV mengalami kecelakaan tunggal pukul 04.00 WIB, Sabtu (30/3) di jalan Tol TB Simatupang Kilometer 25+400. Mobil melaju dari arah Lebak Bulus ke Kampung Rambutan dengan kecepatan tinggi. Yassir (30) dan Winda (25) tewas dalam kecelakaan. Keduanya terlempar ke sisi kiri dan kanan.
Polisi menemukan enam paket sabu, pil penenang berjenis dumolid 29 butir, alat penghisap sabu dan penimbang sabu dalam mobil itu. Sampel darah keduanya diperiksa di RS Polri.
Profil Winda Anggraini Korban Kecelakaan Camry Tol TB Simatupang 2013
Winda Anggraeni (24), perempuan yang turut menjadi korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan Toyota Camry di Tol TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2013) lalu, dikenal oleh keluarga sebagai anak yang baik.
Bahkan, almarhumah dikenang sebagai seorang yang taat pada agama. "Selama tinggal di lingkungan keluarga, tidak pernah menunjukkan perilaku menyimpang baik secara agama Islam yang kami anut maupun hukum yang berlaku, termasuk adat istiadat setempat," ujar Djasman (61), ayah Winda.
Winda Anggraeni adalah putri bungsu dari empat bersaudara yang sehari-hari tinggal di Jalan Pedati Timur Dalam, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Sejak lima bulan terakhir, perempuan lulusan salah satu universitas swasta di DKI itu diketahui bekerja di salah satu stasiun radio swasta di DKI Jakarta.
Djasman melanjutkan, Winda tumbuh dan besar di keluarga yang menjunjung tinggi ajaran agama. Oleh sebab itu, meski ia bekerja di stasiun radio yang tergolong sibuk, Djasman sebagai orangtua tak lupa mengingatkan putra-putrinya untuk melakukan shalat lima waktu setiap harinya.
"Anak saya rajin shalat. Insya allah, bapaknya sebagai orang Muslim punya kewajban untuk itu," lanjut pria yang menjadi tokoh masyarakat di wilayah permukimannya tersebut saat menceritakan keseharian putrinya dengan tegar.
Atas dasar itulah, lanjut Djasman, keluarganya merasa terpukul atas kabar duka yang terjadi pada Winda. Terlebih, fakta miring dari aparat kepolisian terkait kronologi meninggalnya Winda. Oleh sebab itu, keluarga pun telah menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk mengusutnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tunggal menimpa mobil Toyota Camry B 1596 KV hitam di Tol TB Simatupang ke arah Lebak Bulus, Sabtu pagi. Pengemudi bernama Yaser Lutfi Marfadi (30) dan rekan perempuannya, Winda Anggraeni (24), meninggal dunia di lokasi kejadian setelah keduanya terlempar ke aspal.
Saat dilakukan pemeriksaan di dalam mobil, petugas mendapati enam paket sabu dengan berat bruto lima gram, alat timbang sabu merek LS50 satu unit, dua cangklong, tiga buah bong atau alat isap sabu, dua korek api, satu butir voltaren (obat penenang), tiga buah SIM card berbeda provider, dan satu buah memory card. Gambar Winda Anggraini profil facebook korban kecelakaan Camry TB Simatupang.
Comments
Post a Comment