DIHUKUM 12 TAHUN, ANGELINA SONDAKH HISTERIS SAAT DIPERIKSA KPK. Mantan anggota DPR dari Partai Demokrat, Angelina Sondakh, pingsan usai diperiksa penyidik di kantor KPK, Jakarta, Jumat (6/12/2013) petang. Lihat juga TERKENA INFEKSI PARU-PARU, NELSON MANDELA WAFAT DI USIA 95 TAHUN.
Angie yang menjadi terpidana kasus korupsi proyek Kemenpora dan Kemendiknas itu baru saja menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi kasus penerimaan gratifikasi terkait pelaksanaan proyek PT DGI dan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pembelian saham PT Garuda Indonesia, untuk Tersangka Muhammad Nazaruddin.
Kejadian yang menimpa Angie, sapaan akrabnya, ini bermula saat dia meninggalkan kantor KPK usai diperiksa penyidik. Putri Indonesia 2001 itu baru menyudahi pemeriksaan selama enam jam.
Saat meninggalkan kantor KPK sekitar pukul 16.05 WIB, Angie kembali meneteskan air mata. Kelopak matanya pun tampak sebam.
Tubuh Angie tampak susah payah saat berusaha keluar dari himpitan puluhan wartawan yang inging mewawancarai dan mengambil wajahnya. Angie tampak terkulai lemas saat dirinya bisa masuk dan duduk di kursi mobil tahanan.
Kerumunan puluhan wartawan mencari saat mobil tahanan yang membawa Angie meninggalkan kantor KPK melalui pintu keluar.
Namun, tak lama kemudian, mobil tahanan yang membawa Angie itu kembali masuk ke dalam area kantor KPK. Kejadian yang tidak bisa itu membuat puluhan wartawan kembali terkejut dan langsung mendekati mobil tahanan itu.
Tiba-tiba, seorang petugas KPK keluar dari mobil tahanan itu, ia meminta seorang security agar memanggil dokter KPK.
Sejumlah petugas keamanan KPK dibantu beberapa wartawati tampak susah payah saat menggotong tubuh Angie. Lagi-lagi, puluhan wartawan lainnya mendekat. Tubuh Angie kembali kesulitan untuk dibawa ke dalam kantor KPK.
Tekanan Batin
Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan terpidana kasus korupsi pembahasan anggaran Kemendiknas dan Kemenpora Angelina Sondakh dibawa ke klinik setelah sempat pingsan usai diperiksa KPK tadi. Menurut Johan, penyebab Angie pingsan karena tekanan pikiran.
"Dibawa ke klinik, tadi itu dia kayaknya tekanan pikiran jadi pingsan, dibawa ke klinik, dibawa ke klinik KPK," ujar Johan kepada wartawan, Jumat (6/12).
Johan mengatakan Angie juga mengaku pusing karena lampu blitz kamera yang menyorot langsung ke wajahnya.
"Katanya juga pengaruh blitz reporter, katanya pengaruh kena blitz. Gak apa-apa kok, gak ada sakit apa-apa, kena sinar blitz nya itu, dia pusing kena sinarnya itu," jelas Johan.
Namun kini, lanjut Johan, Angie telah siuman dan siap untuk dipulangkan ke Rutan Pondok Bambu Jakarta.
"Sekarang kondisinya sudah baik, kalau sudah baik, dibalikin," pungkas Johan.
Ayah Angie yang juga mantan rektor Universitas Sam Ratulangi Manado, Lucky Sondakh, langsung mendatangi KPK setelah mendapat kabar Angie pingsan. Ia menjelaskan Angie sedang banyak pikiran bahkan hingga mengalami depresi lantaran putusan Kasasi MA yang menghukum 12 tahun penjara dan mewajibkan untuk membayar uang pengganti yang setara dengan Rp 39,9 miliar.
"Depresi kan, tapi belum bisa komentar. Ya tapi tadi dirawat (di KPK)," kata Lucky, di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (6/12/2013).
Lucky menyatakan, saat menjalani pemeriksaan Angie ada dalam keadaan sehat. Ia memastikan putrinya itu akan selalu bersifat kooperatif terkait penanganan kasus hukum yang menjeratnya.
Angie yang menjadi terpidana kasus korupsi proyek Kemenpora dan Kemendiknas itu baru saja menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi kasus penerimaan gratifikasi terkait pelaksanaan proyek PT DGI dan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pembelian saham PT Garuda Indonesia, untuk Tersangka Muhammad Nazaruddin.
Kejadian yang menimpa Angie, sapaan akrabnya, ini bermula saat dia meninggalkan kantor KPK usai diperiksa penyidik. Putri Indonesia 2001 itu baru menyudahi pemeriksaan selama enam jam.
Saat meninggalkan kantor KPK sekitar pukul 16.05 WIB, Angie kembali meneteskan air mata. Kelopak matanya pun tampak sebam.
Tubuh Angie tampak susah payah saat berusaha keluar dari himpitan puluhan wartawan yang inging mewawancarai dan mengambil wajahnya. Angie tampak terkulai lemas saat dirinya bisa masuk dan duduk di kursi mobil tahanan.
Kerumunan puluhan wartawan mencari saat mobil tahanan yang membawa Angie meninggalkan kantor KPK melalui pintu keluar.
Namun, tak lama kemudian, mobil tahanan yang membawa Angie itu kembali masuk ke dalam area kantor KPK. Kejadian yang tidak bisa itu membuat puluhan wartawan kembali terkejut dan langsung mendekati mobil tahanan itu.
Tiba-tiba, seorang petugas KPK keluar dari mobil tahanan itu, ia meminta seorang security agar memanggil dokter KPK.
Sejumlah petugas keamanan KPK dibantu beberapa wartawati tampak susah payah saat menggotong tubuh Angie. Lagi-lagi, puluhan wartawan lainnya mendekat. Tubuh Angie kembali kesulitan untuk dibawa ke dalam kantor KPK.
Tekanan Batin
Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan terpidana kasus korupsi pembahasan anggaran Kemendiknas dan Kemenpora Angelina Sondakh dibawa ke klinik setelah sempat pingsan usai diperiksa KPK tadi. Menurut Johan, penyebab Angie pingsan karena tekanan pikiran.
"Dibawa ke klinik, tadi itu dia kayaknya tekanan pikiran jadi pingsan, dibawa ke klinik, dibawa ke klinik KPK," ujar Johan kepada wartawan, Jumat (6/12).
Johan mengatakan Angie juga mengaku pusing karena lampu blitz kamera yang menyorot langsung ke wajahnya.
"Katanya juga pengaruh blitz reporter, katanya pengaruh kena blitz. Gak apa-apa kok, gak ada sakit apa-apa, kena sinar blitz nya itu, dia pusing kena sinarnya itu," jelas Johan.
Namun kini, lanjut Johan, Angie telah siuman dan siap untuk dipulangkan ke Rutan Pondok Bambu Jakarta.
"Sekarang kondisinya sudah baik, kalau sudah baik, dibalikin," pungkas Johan.
Ayah Angie yang juga mantan rektor Universitas Sam Ratulangi Manado, Lucky Sondakh, langsung mendatangi KPK setelah mendapat kabar Angie pingsan. Ia menjelaskan Angie sedang banyak pikiran bahkan hingga mengalami depresi lantaran putusan Kasasi MA yang menghukum 12 tahun penjara dan mewajibkan untuk membayar uang pengganti yang setara dengan Rp 39,9 miliar.
"Depresi kan, tapi belum bisa komentar. Ya tapi tadi dirawat (di KPK)," kata Lucky, di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (6/12/2013).
Lucky menyatakan, saat menjalani pemeriksaan Angie ada dalam keadaan sehat. Ia memastikan putrinya itu akan selalu bersifat kooperatif terkait penanganan kasus hukum yang menjeratnya.
Comments
Post a Comment